Geostring

Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

Jumat, 13 Februari 2009

Spesialis Jamu Tradisional Cina

Sinse Liu Kuang Hung, Spesialis Jamu Tradisional Cina
Alternatif: Monday, 16 Aug 2004 15:27:2 WIB
   
Pengobatan tradisional Cina atau TCM (tradisinonal Chinese Medicine) mengajarkan, penyebab penyakit sangat beragam.
Gejala yang menyertainya juga berbeda, tergantung individu. Karena itu, mengobati penyebab penyakit jadi lebih penting daripada mengobati penyakit itu sendiri. Dengan prinsip itulah Sinse Liu Kuang Hung Mengobati pasiennya.

Dengan prinsip seperti itu, menurut Sinse Liu Kuang Hung, kondisi yang sepertinya sukar disembuhkan, dapat saja diobati. Ia bilang, meski setiap individu mengidap jenis penyakit yang sama, bahan dasar yang dipakai untuk diramu menjadi jamu bisa berbeda.

Dasar-dasar teoritis TCM juga mengajarkan berbagai penyebab penyakit untuk membantu pakar ramuan seperti dirinya. Teori itu untuk mengenali bermacam-macam penyebab penyakit yang terbentuk dan melatih mereka mengenali kualitas setiap jenis tanaman obat.

Selain ramuan tradisional Cina, Sinse Liu mengombinasikan teknik akupuntur, kop, dan moksibasi dalam mengobati pasien-pasiennya. Meski demikian, tidak semua pasien ditangani dengan terapi-terapi tersebut.

Untuk mengatasi penyakit diabetes, ia sama sekali tidak menggunakan jarum akupuntur, hanya jamu. Ia mencontohkan, suatu ketika seorang pasiennya datang dengan kadar gula mencapai angka 300. Ia hanya memberi racikan jamu untuk sekitar 2 minggu. Hasinlnya, kadar gula pasien tersebut dapat terkendali hingga jini.

Lain halnya untuk pasien dengan penyakit stoke dan parkinson, ia menggunakan akupuntur dan jamu. "Sejauh pengalam saya, kasus oarkinson dapat sembuh dalam waktu 30 hari bila pasien teratur menjalani pengobatan dengan akupuntur dan ramuan Cina. Untuk penyakit kanker, saya hanya menggunakan ramuan," katanya.

Lewat Tangan dan Wajah
Setiap kali pasien datang padanya, Sinse Liu selalu melakuan wawancara singkat atas keluhan yang diderita mereka. Bila memungkinkan, ia akan meminta hasil laboratorium pasiennya.

Kemudian ia akan mendteksi kondisi organ tubuh pasien lewat tangan Deteksi itu dilakukan dengan memegang nadi tangan pasien menggunakan tiga jari.Saat itu pasien akan merasakan getara-getaran kecil yang mengalir di tubuhnya.

Sambil mendeteksi, ia juja melakukan tanya jawab. Misalnya, bila pasien sering haus, banyak kencing, suka lapar, dan tanpa tenaga, ia bisa memastikan, pasien itu menderita diabetes.

Selain deteksi tangan, ia juga kerap menggunakan deteksi wajah. Sebut saja, bila wajah pasien terlihat kemerahan dan berbadan gemuk, pada umumnya mengidap penyakit darah tinggi. Bila berwarna biru atau abu-abu, ia menyebutnya orang itu mengalami gangguan ginjal. Setelah mendeteksi, ia kemudian menentukan sendiri jenis kombinasi terapi pada mereka.

Paling sedikit 20 macam
Bila dirasa perlu, pria yang mempunyai toko obat Sehat Utama di bilangan Kota, jakarta Barat ini akan menusukkan jarum akupuntur. Namun, bila dirasa cukup menggunakan ramuan tradisional, ia hanya memberikan ramuan yang harus digodok.

Salah satu bahan ramuan yang harus ia sisipkan adlaah wang ci, tang sen, dan kie ci. Ketiga jenis ramian ini untuk membantu menambah tenaga. Untuk mengobati kanker, ia biasa mencampurkannya dengan tan che yen atau pai hoa. Menurutnya, contoh di atas merupakan salah satu ramuan yang diberikan.

Untuk jenis penyakit, pasien bisa mengonsumsi 30 jenis ramuan. Namun, paling sedikit pasien harus menggodok 20 jenis ramuan. Takaran cara menggodok ramuan, rebus dengan 4 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Cara minumnya tidak diperkenankan langsung 1 gelas, melainkan sedikit demi sedikit.

"Orang yang sedang sakit biasanya kondisinya lemah. Karena itu, minumnya harus sedikit demi sedikit. Selain itu saya harus memompa semangat mereka untuk terus berjuang melawan penyakit dan banyak berdoa," paparnya.

Selain terapi-terapi yang diberikan, ia meminta anggota keluarga pasien untuk saling mendukung demi kesembuhan yang diharapkan, Sinse Liu memasang tarif Rp 100.000 untuk berbagai macam ramuannya. Harga itu untuk ramuan yang habis dikonsumsi dalam waktu satu minggu.

Banyak belajar dari Ibu
Buah tidak jatuh dari pohonnya. Ungkapan tersebut cocok dipakai untuk melukiskan keahlian Liu Kuang Hung (61 tahun). Sinse Liu, demikian ia biasa disapa, memiliki keahlian meracik ramuan tradisional Cina dari Ibunya. Menurutnya, meski Ibunya buta huruf, ia ahli meramu jamu tradisional Cina. Racikan jamu sang ibu telah banyak menolong orang yang ingin memperoleh kesembuhan.

"Sejak berusia 15 tahun, saya turut membantu dan sering memperhatikan kerja ibu. Banyak pasien yang telah disembuhkan ibu. Dari situ proses pembelajaran saya terima. Saya menghafal kombinasi-kombinasi ramuan untuk setiap jenis penyakit yang ditangani ibu. Selain belajar secara empiris, saya pun banyak membaca literatur pengobatan Cina," tutur pria kelahiran Medan, Sumatera Utara itu.

Diakuinya, kemampuan mendeteksi lewat tangan dan wajah, selain dari pengalaman, juga karena sering bertukar pikiran dengan ahli pengobatan Cina. Sebaliknya, keahlian menggunakan kop, moksibasi, dan jarum akuputnur, didapatkan dari pengalaman pribadi.

"Akupuntur misalnya, saya praktikkan sendiri ke badan saya. Contohnya, ketika sakit kepala, saya menusukkan jarum akupuntur ke titik-titik meridian di tangan. Hasilnya, seperti diketahui, membawa perubahan pada kesehatan tubuh saya. Begitu pula dengan kop dan moksibasi, selalu saya praktikkan ke badan saya dulu sebelum ke orang lain," papar oria yang mulai mempraktikkan keahliannya sejak berusia 22 tahun dan kini bekerja sama dengan istrinya yang kebetulan seorang sinse pula.

Bagi Sinse Liu, menekuni dunia pengobatan adalah salah satu pengabdiannya kepada masyarakat. Suatu ketika, ia sempat miris melihat temannya, seorang dokter, yang tidak memperhatikan pasien barunya. Katanya, selama dua jam lebih pasien baru yang datang untuk brobat oada temannya itu didiamkan sedemikan rupa, tanpa penanganan lebih jauh. Padahal, pasien itu butuh pertolongan dengan segera. Dari pengalaman itu, Sinse Liu ingin membagi pengatahuan bagi orang-orang yang datang padanya.

Ia mengaku, pasien datang kepadanya karena berita yang tersebar dari mulut ke mulut. Banyak juga pasien yang telah berobat kemana-mana, tapi tidak menemukan kesembuhan. Obat mahal, menurutnya, tak menjamin kesembuhan. Harga obat Rp 2.000, bisa saja menyembuhkan penyakit paling gawat sekalipun.

Ia mencontohkan, ketika sakit perut atau usus melintir, ia hanya minum ramian tawas. "Tawas diberi air panas dan sedkit gula, diminum setengah sendok makan 3 kali sehari.. Seketika sakit perut atau usus melintir akan sirna", kata sinse yang selalu memberi semangat kehidupan bagi orang yang berobat padanya itu.

Alamat:
Jl. Pancoran Raya No.6
Jakarta Barat
Telp (021) 691 2479
Sumber: Senior   
http://cybermed.cbn.net.id/detil.asp?kategori=Alternatif&newsno=152s

Blogged with the Flock Browser

Tidak ada komentar: