Geostring

Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

Kamis, 26 Februari 2009

Cari di sini










Cari di sini










Senin, 23 Februari 2009

Mesin pencari










Senin, 16 Februari 2009

Mengatasi Kesulitan Rizqi

Liku-liku kehidupan memang tak bisa dikalkulasi dengan hitungan. Negeri yang sedemikian makmurnya ini, terancam kekurangan sandang, pangan dan papan. Kegoncangan melanda di mana-mana. Kegelisahan menjadi selimut kehidupan yang tidak bisa ditanggalkan. Begitulah kalau krisis ekonomi sudah memakan korban.

Seakan manusia telah lalai, bahwa segala yang terhampar di jagat raya ini ada Dzat yang mengaturnya. Apakah mereka tidak ingat Allah Ta’ala telah berfirman :

"Dan tidaklah yang melata di muka bumi ini melainkan Allahlah yang memberi rezkinya."
(QS. Hud : 6)

Keyakinan yang mantap adalah bekal utama dalam menjalani asbab (usaha) mencari rezeki. Ar Rahman yang menjadikan dunia ini sebagai negeri imtihan (ujian), telah memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapi manusia. Diantaranya

1. Berusaha dan Bekerja
Sudah merupakan sunnatullah seseorang yang ingin mendapatkan limpahan rezeki Allah harus berusaha dan bekerja. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala :

"Kalau telah ditunaikan shalat Jum’at maka bertebaranlah di muka bumi dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kalian bahagia."
(QS. Al Jumu’ah : 10)

Rezeki Allah itu harus diusahakan dan dicari. Tapi, kadang-kadang karena gengsi, sombong dan harga diri seseorang enggan bekerja. Padahal mulia atau tidaknya suatu pekerjaan itu dilihat apakah pekerjaan tersebut halal atau haram.

2. Taqwa

Banyak orang melalaikan perkara ini, karena kesempitan hidup yang dialaminya. Dia mengabaikan perintah-perintah Allah, karena tidak sabar menunggu datangnya pertolongan Allah. Padahal Allah Ta’ala telah menyatakan :

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (QS. Ath Thala : 2)

Yaitu ‘dari jalan yang tidak diharapkan dan diangankan-angankan,’ demikian komentar Qatadah, seorang tabi’in (Tafsir Ibnu Katsir 4/48). Lebih jelas lagi Syaikh Salim Al Hilali mengatakan bahwa Allah Yang Maha Tinggi dan Agung memberitahukan, barangsiapa yang bertaqwa kepada-Nya niscaya Dia akan memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapinya dan dia akan terbebas dari mara bahaya dunia dan akhirat serta Allah akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (Bahjatun Nadhirin 1/44).

3. Tawakkal
Allah berfirman : "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi (keperluan)nya." (QS. Ath Thalaq : 3)

Yakni ‘barangsiapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi apa yang dia inginkan,” demikian kata Imam Al Qurthubi dalam dalam Al Jami’ Ahkamul Qur’an, 8/106.

Dan tidak dinamakan tawakkal bila tidak menjalani usaha. Sesungguhnya menjalani usaha merupakan bagian dari tawakkal itu sendiri. Oleh karena itu Ibnul Qoyyim mengatakan :"Tawakkal dan kecukupan (yang Allah janjikan) itu, bila tanpa menjalani asbab yang diperintahkan, merupakan kelemahan semata, sekalipun ada sedikit unsur tawakkalnya. Hal yang demikian itu merupakan tawakkal yang lemah. Maka dari itu tidak sepantasnya seorang hamba menjadikan sikap tawakkal itu lemah dan tidak berbuat dan berusaha. Seharusnya dia menjadikan tawakkal tersebut bagian dari asbab yang diperintahkan untuk dijalani, yang tidak akan sempurna makna makna tawakkal kecuali dengan itu semua." (Zadul Ma’ad 2/315). Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita dalam riwayat yang shahih :

“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah denagn sebenar-benar tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kaian sebagaimana burung diberi rezeki, pergi dipagi hari dalam keadaan perut kosong, (dan) pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. An Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

4. Syukur
Syukur adalah jalan lain yang Allah berikan kepada kaum mukminin dalam menghadapi kesulitan rezeki. Dalam surat Ibrohim ayat 7 Allah berfirman :

"Kalau seandainya kalian bersyukur, sungguh-sungguh Kami akan menambah untuk kalian (nikmat-Ku) dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya adzab-Ku sangat keras." (QS. Ibrohim : 7)

Oleh karena itu dengan cara bersyukur insya Allah akan mudah urusan rezeki kita. Adapun hakekat syukur adalah : “mengakui nikmat tersebut dari Dzat Yang Maha Memberi nikmat dan tidak mempergunakannya untuk selain ketaatan kepada-Nya,” begitu Al Imam Qurthubi menerangkan kepada kita (tafsir Qurthubi 9/225)

5. Berinfaq
Sebagian orang barangkai menyangka bagaimana mungkin berinfaq dapat mendatangkan rezeki dan karunia Allah, sebab denagn berinfaq harta kita menjadi berkurang. Ketahuilah Dzt Yang maha Memberi Rezeki telah berfirman :

"Dan apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah akan menggantinya." (QS. Saba: 39)

6. Silaturohmi

Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

"Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohmi." (HR. Bukhori Muslim)

7. Doa
Allah memberikan senjata yang ampuh bagi muslimin berupa doa. Dengan berdoa seorang muslim insya Allah akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menuntun kita agar berdoa tatkala kita menghadapi kesulitan rezeki.

"Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima." (HR. Ibnu Majah dan yang selainnya)

Wallahu a’lam bish Showab.

Jiwa Mandiri Kunci Harga Diri

Senin, 22 Desember 2003
Penulis : KH. Abdullah Gymnastiar

Kehormatan dan kemuliaan yang sebenarnya adalah ketika hati kita bebas dari bergantung kepada selain Allah SWT. Perjuangan kita untuk menjaga harga diri dari meminta-minta kepada selain Allah adalah bukti kemuliaan kita. Jiwa mandiri adalah kunci harga diri.

Segera setelah berhijrah ke Madinah, Rasulullah SAW mempersaudarakan orang-orang Anshar dan Muhajirin. Ada satu kisah menarik yang terjadi ketika Rasulullah SAW mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan Sa'ad bin Rabi--orang paling kaya dari golongan Anshar.

Ketika itu Sa'ad berkata kepada Abdurrahman: "Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya, silakan pilih separuh hartaku dan ambillah! Dan aku mempunyai dua orang isteri, coba perhatikan mana yang lebih menarik perhatian anda, akan kuceraikan ia hingga anda dapat memperistrinya.

Jawab Abdurrahman bin 'Auf: "Semoga Allah memberkati anda, juga isteri dan harta anda! Tunjukkanlah letaknya pasar agar aku dapat berniaga....! Abdurrahman pergi ke pasar, dan berjualbelilah di sana.......

Hingga suatu ketika Rasul menyapanya, "Bagaimana keadaanmu sekarang, wahai Abdurrahman?" Ia pun menjawab, "Ya Rasulullah, saya sudah menikah dan maharnya saya bayar dengan emas.

SAHABAT, kita sangat layak untuk meneladani sikap yang ditunjukkan Abdurrahman bin Auf di atas. Itulah kemandirian yang berakar dari terjaganya harga diri. Sebuah sikap terpuji yang mulai hilang dalam kehidupan masyarakat kita.

Sudah menjadi keniscayaan, jika kita bersandar kepada selain Allah, pasti kita akan takut kalau sandaran itu diambil orang. Tapi bila kita bergantung kepada Allah SWT, maka tak ada sedikitpun keraguan dan kecemasan yang akan menghampiri. Allah tidak akan mengabaikan orang yang bersungguh-sungguh berharap kepada-Nya. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan, "Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatinya satu hasta".

Jiwa mandiri adalah kunci harga diri. Selain akan merdeka dalam hidupnya, orang yang mandiri akan lebih rasa percaya diri, sehingga bisa melakukan pekerjaan lebih banyak, ucapannya lebih bermakna, dan waktunya akan lebih efektif. Karena itu, perjuangan kita untuk menjaga harga diri dengan tidak meminta-minta kepada selain Allah adalah bukti kemuliaan sejati.

Tapi kenapa ada orang yang begitu "tega" menggadaikan harga dirinya demi harta duniawi yang sedikit? Ataupun--dalam skala luas--kenapa bangsa kita yang demikian kaya harus mengemis minta bantuan negara lain? Jawabnya, kita terlalu menganggap topeng dunia sebagai sumber harga diri. Sebagian besar kita terlalu sibuk membangun aksesoris duniawi, tanpa disertai kesibukan membangun harga diri. Tak mengherankan apabila ada orang yang jabatannya tinggi tapi perbuatannya rendah. Atau ada yang hartanya banyak, tapi jiwanya miskin.

KITA harus mulai bangkit menjadi manusia-manusia berjiwa mandiri. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Pertama, tekadkan dalam diri untuk menjadi orang yang mandiri. Dalam hidup yang hanya sekali ini, kita harus terhormat dan jangan menjadi budak dari apapun selain Allah SWT. Tekadkan terus untuk selalu menjaga kehormatan diri dan pantang menjadi beban. Andai pun hidup kita membebani orang lain, kita harus berusaha membalas dengan apa-apa yang bisa kita lakukan. Ketika kita membebani orangtua, maka harga diri kita adalah membalas kebaikan mereka. Begitupun kepada guru, teman, atau tetangga. Jangan sampai diri kita terhina karena menjadi benalu dan peminta-minta yang hanya menyusahkan orang lain.

Kedua, berani memulai. Hanya dengan keberanian orang bisa bangkit untuk mandiri. Tidak pernah kita berada di atas tanpa terlebih dahulu memulai dari bawah. Adalah mimpi menginginkan hidup sukses tanpa mau bersusah payah terlebih dulu.

Sungguh, dunia ini hanyalah milik para pemberani. Kesuksesan, kebahagiaan, dan kehormatan sejati hanyalah milik pemberani. Orang pengecut tidak akan pernah mendapatkan apa-apa karena ia melumpuhkan kekuatannya sendiri. Kejarlah dunia ini dengan keberanian. Lawanlah ketakutan dengan keberanian. Takut gelap, berjalanlah di tempat gelap. Takut berenang, segeralah menceburkan diri ke air. Semakin kita mampu melawan rasa takut, rasa malas, dan rasa tidak berdaya, maka akan semakin dekat pula keberhasilan itu dengan diri kita. Memang, segala sesuatu ada resikonya. Tapi inilah harga yang harus kita bayar dalam mengarungi hidup. Kalau kita tidak mau membayar harganya, kita pasti akan tersisih.

Ketiga, nikmatilah proses. Segalanya tidak ada yang instan, semua membutuhkan proses. Keterpurukan yang menimpa negeri kita, salah satu sebabnya karena kita ingin segera mendapatkan hasil. Padahal, tidak mungkin ada hasil tanpa memperjuangkannya terlebih dahulu.

Kita harus mau belajar menikmati proses perjuangan, menikmati tetesan keringat dan air mata. Dengan perjuangan nilai kehormatan yang sesungguhnya bisa terwujud. Kita jangan terlalu memikirkan hasil. Tugas kita adalah melakukan yang terbaik. Allah tidak akan memandang hasil yang kita raih, tapi Ia akan memandang kegigihan kita dalam berproses.

Kita tidak tahu kapan negeri ini akan bangkit. Tetapi bagaimana pun kita harus memulai dengan sesuatu. Ingatlah selalu kisah seorang kakek yang dengan semangat menanam pohon kurma. Ketika ditanya untuk apa ia melakukan semua itu, maka ia menjawab, "Bukankah kita makan kurma sekarang karena jasa orang-orang yang sudah meninggal. Kenapa kita tidak mewariskan sesuatu untuk generasi sesudah kita?".

Namun, jangan sampai kegigihan dan kemandirian kita mendatangkan rasa ujub akan kemampuan diri. Kemandirian yang sejati seharusnya membuat kita tawadhu, rendah hati. Sertailah kegigihan kita untuk mandiri dengan sikap tawadhu dan tawakal kepada Allah SWT.

Jadi, kemandirian bukan untuk berbangga diri, tapi harus membuat kita lebih memiliki harga diri, bisa berprestasi, dan tidak membuat kita tinggi hati. Wallahua'lam.

Jumat, 13 Februari 2009

Spesialis Jamu Tradisional Cina

Sinse Liu Kuang Hung, Spesialis Jamu Tradisional Cina
Alternatif: Monday, 16 Aug 2004 15:27:2 WIB
   
Pengobatan tradisional Cina atau TCM (tradisinonal Chinese Medicine) mengajarkan, penyebab penyakit sangat beragam.
Gejala yang menyertainya juga berbeda, tergantung individu. Karena itu, mengobati penyebab penyakit jadi lebih penting daripada mengobati penyakit itu sendiri. Dengan prinsip itulah Sinse Liu Kuang Hung Mengobati pasiennya.

Dengan prinsip seperti itu, menurut Sinse Liu Kuang Hung, kondisi yang sepertinya sukar disembuhkan, dapat saja diobati. Ia bilang, meski setiap individu mengidap jenis penyakit yang sama, bahan dasar yang dipakai untuk diramu menjadi jamu bisa berbeda.

Dasar-dasar teoritis TCM juga mengajarkan berbagai penyebab penyakit untuk membantu pakar ramuan seperti dirinya. Teori itu untuk mengenali bermacam-macam penyebab penyakit yang terbentuk dan melatih mereka mengenali kualitas setiap jenis tanaman obat.

Selain ramuan tradisional Cina, Sinse Liu mengombinasikan teknik akupuntur, kop, dan moksibasi dalam mengobati pasien-pasiennya. Meski demikian, tidak semua pasien ditangani dengan terapi-terapi tersebut.

Untuk mengatasi penyakit diabetes, ia sama sekali tidak menggunakan jarum akupuntur, hanya jamu. Ia mencontohkan, suatu ketika seorang pasiennya datang dengan kadar gula mencapai angka 300. Ia hanya memberi racikan jamu untuk sekitar 2 minggu. Hasinlnya, kadar gula pasien tersebut dapat terkendali hingga jini.

Lain halnya untuk pasien dengan penyakit stoke dan parkinson, ia menggunakan akupuntur dan jamu. "Sejauh pengalam saya, kasus oarkinson dapat sembuh dalam waktu 30 hari bila pasien teratur menjalani pengobatan dengan akupuntur dan ramuan Cina. Untuk penyakit kanker, saya hanya menggunakan ramuan," katanya.

Lewat Tangan dan Wajah
Setiap kali pasien datang padanya, Sinse Liu selalu melakuan wawancara singkat atas keluhan yang diderita mereka. Bila memungkinkan, ia akan meminta hasil laboratorium pasiennya.

Kemudian ia akan mendteksi kondisi organ tubuh pasien lewat tangan Deteksi itu dilakukan dengan memegang nadi tangan pasien menggunakan tiga jari.Saat itu pasien akan merasakan getara-getaran kecil yang mengalir di tubuhnya.

Sambil mendeteksi, ia juja melakukan tanya jawab. Misalnya, bila pasien sering haus, banyak kencing, suka lapar, dan tanpa tenaga, ia bisa memastikan, pasien itu menderita diabetes.

Selain deteksi tangan, ia juga kerap menggunakan deteksi wajah. Sebut saja, bila wajah pasien terlihat kemerahan dan berbadan gemuk, pada umumnya mengidap penyakit darah tinggi. Bila berwarna biru atau abu-abu, ia menyebutnya orang itu mengalami gangguan ginjal. Setelah mendeteksi, ia kemudian menentukan sendiri jenis kombinasi terapi pada mereka.

Paling sedikit 20 macam
Bila dirasa perlu, pria yang mempunyai toko obat Sehat Utama di bilangan Kota, jakarta Barat ini akan menusukkan jarum akupuntur. Namun, bila dirasa cukup menggunakan ramuan tradisional, ia hanya memberikan ramuan yang harus digodok.

Salah satu bahan ramuan yang harus ia sisipkan adlaah wang ci, tang sen, dan kie ci. Ketiga jenis ramian ini untuk membantu menambah tenaga. Untuk mengobati kanker, ia biasa mencampurkannya dengan tan che yen atau pai hoa. Menurutnya, contoh di atas merupakan salah satu ramuan yang diberikan.

Untuk jenis penyakit, pasien bisa mengonsumsi 30 jenis ramuan. Namun, paling sedikit pasien harus menggodok 20 jenis ramuan. Takaran cara menggodok ramuan, rebus dengan 4 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Cara minumnya tidak diperkenankan langsung 1 gelas, melainkan sedikit demi sedikit.

"Orang yang sedang sakit biasanya kondisinya lemah. Karena itu, minumnya harus sedikit demi sedikit. Selain itu saya harus memompa semangat mereka untuk terus berjuang melawan penyakit dan banyak berdoa," paparnya.

Selain terapi-terapi yang diberikan, ia meminta anggota keluarga pasien untuk saling mendukung demi kesembuhan yang diharapkan, Sinse Liu memasang tarif Rp 100.000 untuk berbagai macam ramuannya. Harga itu untuk ramuan yang habis dikonsumsi dalam waktu satu minggu.

Banyak belajar dari Ibu
Buah tidak jatuh dari pohonnya. Ungkapan tersebut cocok dipakai untuk melukiskan keahlian Liu Kuang Hung (61 tahun). Sinse Liu, demikian ia biasa disapa, memiliki keahlian meracik ramuan tradisional Cina dari Ibunya. Menurutnya, meski Ibunya buta huruf, ia ahli meramu jamu tradisional Cina. Racikan jamu sang ibu telah banyak menolong orang yang ingin memperoleh kesembuhan.

"Sejak berusia 15 tahun, saya turut membantu dan sering memperhatikan kerja ibu. Banyak pasien yang telah disembuhkan ibu. Dari situ proses pembelajaran saya terima. Saya menghafal kombinasi-kombinasi ramuan untuk setiap jenis penyakit yang ditangani ibu. Selain belajar secara empiris, saya pun banyak membaca literatur pengobatan Cina," tutur pria kelahiran Medan, Sumatera Utara itu.

Diakuinya, kemampuan mendeteksi lewat tangan dan wajah, selain dari pengalaman, juga karena sering bertukar pikiran dengan ahli pengobatan Cina. Sebaliknya, keahlian menggunakan kop, moksibasi, dan jarum akuputnur, didapatkan dari pengalaman pribadi.

"Akupuntur misalnya, saya praktikkan sendiri ke badan saya. Contohnya, ketika sakit kepala, saya menusukkan jarum akupuntur ke titik-titik meridian di tangan. Hasilnya, seperti diketahui, membawa perubahan pada kesehatan tubuh saya. Begitu pula dengan kop dan moksibasi, selalu saya praktikkan ke badan saya dulu sebelum ke orang lain," papar oria yang mulai mempraktikkan keahliannya sejak berusia 22 tahun dan kini bekerja sama dengan istrinya yang kebetulan seorang sinse pula.

Bagi Sinse Liu, menekuni dunia pengobatan adalah salah satu pengabdiannya kepada masyarakat. Suatu ketika, ia sempat miris melihat temannya, seorang dokter, yang tidak memperhatikan pasien barunya. Katanya, selama dua jam lebih pasien baru yang datang untuk brobat oada temannya itu didiamkan sedemikan rupa, tanpa penanganan lebih jauh. Padahal, pasien itu butuh pertolongan dengan segera. Dari pengalaman itu, Sinse Liu ingin membagi pengatahuan bagi orang-orang yang datang padanya.

Ia mengaku, pasien datang kepadanya karena berita yang tersebar dari mulut ke mulut. Banyak juga pasien yang telah berobat kemana-mana, tapi tidak menemukan kesembuhan. Obat mahal, menurutnya, tak menjamin kesembuhan. Harga obat Rp 2.000, bisa saja menyembuhkan penyakit paling gawat sekalipun.

Ia mencontohkan, ketika sakit perut atau usus melintir, ia hanya minum ramian tawas. "Tawas diberi air panas dan sedkit gula, diminum setengah sendok makan 3 kali sehari.. Seketika sakit perut atau usus melintir akan sirna", kata sinse yang selalu memberi semangat kehidupan bagi orang yang berobat padanya itu.

Alamat:
Jl. Pancoran Raya No.6
Jakarta Barat
Telp (021) 691 2479
Sumber: Senior   
http://cybermed.cbn.net.id/detil.asp?kategori=Alternatif&newsno=152s

Blogged with the Flock Browser

Kamis, 12 Februari 2009

Ada 3 hal penting dalam hidup ini.

Ada 3 hal penting dalam hidup ini.
Pertama adalah kerendahan hati.
Kedua adalah kerendahan hati.
Ketiga adalah kerendahan hati juga.
( Henry James )

Hanya pohon-pohon yang sedang berbuah Yang dilempari dengan batu ( Peribahasa Jepang )

Barang siapa berbuat kebaikan dan tidak mengharapkan pujian serta balasan, maka akhirnya ia justru akan memperoleh keduanya ( William Penn )

Orang yang tidak pernah mengenal kesalahannya tidak pernah mengenal kebaikan dirinya.( Joan Chittister )

Kekhawatiran adalah musuh utama pengambilan keputusan yang baik. Kekhawatiran, seperti kursi goyang. Dia akan membuat anda terus bergerak namun tidak membawa Anda kemana pun.
( Lou Ann Smith, Be Decisive )

Sukses adalah...
Menjadi Hamba Allah yang bermanfaat bagi Manusia lainnya
( Nabi Muhammad SAW )

Orang akan jarang menemui kegagalan bila ia keras terhadap dirinya sendiri ( Kong Fu Tsu )


We can not change the wind direction,but We can change the wing direction Kita tidak dapat merubah arah angin
Tetapi kita dapat merubah arah sayap kita

Kita tidak dapat menolak perubahan Tetapi kita dapat menyesuaikan pada perubahan (Johanes TJ)

Semakin keras Anda bekerja, Semakin sulit untuk menyerah
( Vincent Lombardi )

Tip membangunkan hari menjadi indah:
1. Tersenyum.
2. Tersenyumlah lebih lebar.
3. Katakan dalam hati :
"Terima kasih Tuhan atas hari yang indah ini.
Saya akan melakukan yang terbaik pada siapa saja yang kutemui hari ini" (Krishnamurti)

Jenius adalah satu persen ilham Dan sembilan puluh sembilan persen keringat
(Thomas Alva Edison)

Tidak ada pengalaman hidup yang sia-sia, yang ada seringkali orang menyia-nyiakan pengalaman hidupnya
(Samsi Darmawan)

Info lowongan terbaru

Info Lowongan Kerja Terbaru

Info Lowongan Kerja Terbaru

11 Sikap yang Menjadi Penyumbang Kegagalan dalam Pekerjaan

11 Sikap yang Menjadi Penyumbang Kegagalan dalam Pekerjaan

Semakin besar tanggungjawab seseoraang di dalam perusahaan, semakin banyak
tuntutan yang harus dipenuhi.
Selain pekerjaan yang harus dikelola sebaik mungkin, juga pendekatan yang
baik harus dilakukan kepada para rekan kerja, atasan dan bawahan.
Ada banyak orang gagal dalam pekerjaan hanya karena sikap-sikap di bawah
ini:

10 Tips Atasi Gagal Melamar Kerja!

Mencari kerja di masa krisis sungguh tidak gampang. Salah satu yang bisa “disiasati” adalah mencermati persiapan dalam melamar pekerjaan.
Jangan sampai hanya karena alpa mempersiapkan persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, kesempatan kerja yang sudah tipis pun melayang.
Untuk mencapai hasil maksimal, perlu kiranya diketahui kesalahan-kesalahan yang sering timbul dalam rangka melamar kerja. Berikut ada 10 kesalahan umum yang acap kali dilakukan oleh pencari kerja.

1. Surat-surat tidak lengkap
Periksa dahulu kelengkapan dokumen Anda sebelum melangkah ke luar dari rumah. Ketidaklengkapan dokumen merupakan salah satu kesalahan fatal yang berakibat ditolaknya permohonan kerja. Jika Anda termasuk orang yang ceroboh, mintalah bantuan kerabat dekat atau teman untuk memeriksa dokumen yang dibutuhkan.

2. Datang terlambat
Kebiasaan jam karet yang biasanya bersifat menular sebaiknya ditinggalkan. Banyak perusahaan asing yang tidak mentoleransi keterlambatan calon pelamar, khususnya ketika diundang untuk mengikuti serangkaian tes. Untuk mengatasinya, cobalah sehari sebelum tanggal tes melakukan survai. Tambahkan setengah jam dari waktu tempuh yang diperlukan.

3. Berpakaian kurang sopan
Keberhasilan bisa jadi dimulai dari pandangan pertama. Penyeleksi tentu akan mempunyai penilaian tersendiri ketika melihat pelamar kerja pada saat melakukan wawancara. Karena itu hindari pemakaian aksesori yang berbeda dengan adat kebiasaan.

4. Mencantumkan referensi terlalu banyak
Referensi dalam curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup memang penting. Tapi perlu diingat, jangan terlalu banyak karena akan menimbulkan kesan bahwa Anda memiliki mental suka menonjolkan diri dan tidak percaya pada kemampuan sendiri.

5. Jangan meremehkan hobi
Bila Anda memiliki hobi unik yang diperkirakan bisa membantu kreativitas kerja, tak ada salahnya dicantumkan dalam CV. Biasanya pimpinan perusahaan lebih menyukai pekerja yang berbakat dalam bidangnya. Bila kegemaran itu merupakan faktor penting dalam posisi yang dilamar, ada baiknya ditulis sesudah perincian pengalaman kerja.

6. Salah tulis atau sebut nama
Pimpinan perusahaan akan sakit hati seandainya namanya ditulis atau diucapkan secara keliru. Hal ini akan mempengaruhi kewibawaan dan reputasinya. Usahakan agar meneliti kembali saat menulis nama orang dalam surat lamaran atau menyapa seseorang

7. Melebih-lebihkan keterampilan
Umumnya penyeleksi akan lebih jeli akan hal ini. Mereka akan terus meneliti bagian-bagian dalam CV atau daftar riwayat hidup yang dianggap terlalu dibuat-buat. Malahan ada yang mempersiapkan tes praktik langsung untuk menguji kebenaran laporan Anda. Oleh sebab itu jangan coba-coba menonjolkan sesuatu yang tidak Anda miliki.

8. Bicara berbelit-belit
Wawancara merupakan saat yang tepat untuk mengungkapkan segala keinginan yang terpatri dalam diri Anda. Pewawancara pasti akan menanyakan semua segi dalam hubungannya dengan isi CV atau daftar riwayat hidup yang telah Anda kirimkan. Dalam menyerap informasi dari Anda, mereka menggunakan logika berpikir secara rasional. Setiap uraian akan dihubungkan dengan keterangan sebelumnya. Karena itu jangan memberi keterangan yang berbelit-belit. Apabila penyeleksi menganggap Anda memberikan keterangan yang tidak jelas, jangan berharap.

9. Meminta fasilitas
Ada kalanya gaji yang ditawarkan kepada Anda lebih rendah dari yang Anda harapkan. Tapi, jangan coba-coba meminta fasilitas tertentu yang tidak disediakan perusahaan seperti antar-jemput, uang transpor, uang makan, dll.

10. Lupa memotong rambut
Rambut gondrong kebanyakan tidak disukai perusahaan, kecuali profesi yang Anda cari berhubungan dengan hal-hal yang tidak membutuhkan kerapian.
Masih banyak kelalaian lain yang ditemui di lapangan. Namun, ada yang masih dalam batas toleransi, ada pula yang jarang dikerjakan oleh kebanyakan orang.
Ada satu hal yang perlu diingat, tidak selamanya kepintaran seseorang akan menghasilkan pekerjaan bagi dirinya. Masyarakat kita masih mendudukkan moralitas di atas intelektualitas. Apa gunanya jika memiliki inteligensia tinggi, tetapi moralnya rendah?
Selamat melamar pekerjaan... (intisari)
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0410/12/125659.htm

Rabu, 11 Februari 2009

Tips Menyikapi Kritik

Tak ada orang yang senang menerima kritik. Bagaimana pun hebatnya
seseorang,ia pasti tak akan kebal dari kritik. Pertama, karena tak ada
manusia yang sempurna dan luput dari kesalahan. Kedua, banyak orang yang
senang mengkritik, meskipun mereka tahu dikritik itu tidak enak. Memang
tidak semua kritik itu benar. Namun, bagaimana anda mensikapi kritik
sebenarnya dapat mendorong perbaikan bagi kepribadian anda.

10 Cara Menjadi Ayah yang Hebat

1. HORMATILAH IBU ANAK-ANAK ANDA

Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan Ayah bagi anak-anaknya adalah menghormati Ibu mereka. Kalau Anda menikah, jagalah pernikahan Anda agar tetap kuat dan penuh vitalitas. Kalau Anda, tidak menikah, adalah tetap penting untuk menghormati serra menunjang Ibu anak-anak Anda.

Sukses dan Kecerdasan

Sukses dan Kecerdasan

Kecerdasan secara umum dipahami pada dua tingkat.
Pertama, kecerdasan sebagai suatu kemampuan memahami informasi yang
membentuk pengetahuan dan kesadaran.

Kedua, kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga
masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problems solved)
dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah.

Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu bagi kita untuk
mencapai sasaran-sasaran kita secara efektif dan efisien. Dengan kata
lain, orang yang lebih cerdas, akan mampu memilih strategi pencapaian
sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. Artinya orang
cerdas mestinya lebih sukses dari orang yang kurang cerdas.

Yang sering membingungkan ialah kenyataan adanya orang yang kelihatan
tidak cerdas (sedikitnya di sekolah) ternyata kemudian tampil sukses,
bahkan lebih sukses dari rekan-rekannya yang lebih cerdas, dan
sebaliknya.

Sepuluh Elemen Sukses
Ada dua alasan mengapa hal di atas terjadi. Pertama, bahwa kecerdasan
memang bukan satu-satunya elemen sukses. John Wareham (1992),
umpamanya, mengatakan ada sepuluh unsur pokok untuk menjadi eksekutif
yang sukses yaitu:

(1) kemampuan menampilkan "persona" (topeng) diri yang tepat,
(2) kemampuan mengelola energi diri yang baik,
(3) kejelasan dan kesehatan sistem nilai pribadi dan kontrak-kontrak
batin,
(4) kejelasan sasaran-sasaran hidup yang tersurat maupun yang
tersirat,
(5) kecerdasan yang memadai (dalam arti penalaran),
(6) adanya kebiasaaan kerja yang baik,
(7) keterampilan antarmanusia yang baik,
(8) kemampuan adaptasi dan kedewasaan emosional,
(9) pola kepribadian yang tepat dengan tuntutan pekerjaan, dan
(10) kesesuaian tahap dan arah kehidupan dengan espektasi gaya hidup.

Dale Carnegie (1889-1955), bahkan tidak menyebutkan kecerdasan secara
eksplisit (dalam pengertian umum) sebagai elemen keberhasilan. Ia
mengatakan bahwa untuk berhasil dibutuhkan sepuluh kualitas yaitu:

(1) rasa percaya diri yang berlandaskan konsep diri yang sehat,
(2) keterampilan berkomunikasi yang baik,
(3) keterampilan antarmanusia yang baik,
(4) kemampuan memimpin diri sendiri dan orang lain,
(5) sikap positif terhadap orang, kerja, dan diri sendiri,
(6) keterampilan menjual ide dan gagasan,
(7) kemampuan mengingat yang baik,
(8) kemampuan mengatasi masalah, stres, dan kekuatiran,
(9) antusiasme yang menyala-nyala, dan
(10) wawasan hidup yang luas.

Jadi jelaslah bahwa kecerdasan, yang biasanya diukur dengan skala IQ,
memang bukan elemen tunggal atau tiket menuju sukses. Perlu dicatat
di sini bahwa John Wareham menyimpulkan hal di atas sesudah ia
mewawancarai puluhan ribu calon eksekutif dan mensuplai ribuan
eksekutif ke banyak perusahaan, dalam peranannya sebagai "head
hunter".

Dale Carnegie juga tiba pada kesimpulannya sesudah ia mewawancarai
banyak tokoh sukses kontemporer pada jamannya dan sesudah membaca
ribuan biografi dan otobiografi orang-orang sukses dari segala macam
lapangan kehidupan.

Tujuh Macam Kecerdasan
Kedua, kecerdasan umumnya yang kita mengerti sangat sempit, yaitu
hanya berkaitan dengan daya ingat, logika, atau penalaran. Dr. John
Elliot, seorang profesor pendidikan pada jurusan pengembangan
(kecerdasan) manusia dari Maryland University, dalam seminar pada
bulan April 1993 di Jakarta, membahas adanya tujuh macam kecerdasan
yaitu:

Kecerdasan Fisikal: Kecerdasan ini tampil dalam bentuk kinerja
(performance) fisik manusia, seperti pada diri atlet umpamanya.
Mereka yang unggul dalam kecerdasan fisikal ini mampu mendayagunakan
fisik mereka pada taraf yang mengherankan pada orang-orang biasa.
Olahragawan, pelukis, pengukir, penulis indah, pemain sirkus, dan
penari adalah kelompok-kelompok manusia yang cerdas fisiknya.

Kecerdasan Ruang-Waktu: Kecerdasan ini membuat seseorang selalu sadar
akan posisi relatifnya dalam koordinat ruang-waktu. Orang yang tidak
cerdas ruang, tetap bingung akan jalan-jalan di Jakarta, walaupun
sudah puluhan tahun tinggal di Jakarta. Orang yang tersesat, yakni
orang yang mengalami disorientasi ruang, termasuk pula pada golongan
tak cerdas ruang. Sebaliknya pilot, nakhoda, penyelam, penjelajah
alam, pemain bulu tangkis, adalah orang-orang yang memiliki
kecerdasan ruang yang tinggi. Demikian juga arsitek, insinyur, ahli
geometri, fisikawan dan sejarawan.

Kecerdasan Penalaran: Inilah kecerdasan yang secara umum dikenal luas
sebagai kecerdasan. Orang ini mampu memahami relasi antarbagian dalam
realitas yang disadarinya dan karena itu ia produktif membuat
kesimpulan-kesimpulan. Kecerdasan macam ini juga termasuk kemampuan
berpikir logis dan matematis.

Kecerdasan Verbal: Anak kecil yang sudah pandai berceloteh dan
memiliki vocabulary yang mengherankan pastilah cerdas secara verbal.
Orang-orang yang cari makan dengan
mengandalkan kepiawaian mulutnya, seperti guru, pengacara,
instruktur, orator, master of ceremony, penyiar radio, komentator
olahraga, termasuk penulis, reporter, dan penyiar adalah golongan
orang-orang cerdas verbal. Orang-orang ini mampu mengekspresikan
diri, pikiran, dan perasaannya lewat rangkaian kata-kata.

Kecerdasan Sosial: Orang yang cerdas secara sosial seolah-olah mampu
membaca orang dengan akurat. Dan bisa mengetahui persis apa isi hati,
suasana hati, dan keinginan orang lain. Karena itu, ia dapat dengan
mudah menyesuaikan diri, mengambil hati, mempengaruhi, dan termasuk
memimpin orang lain. Konflik antarpribadi, pertengkaran,
ketakharmonisan hubungan, dan semacamnya, banyak berpangkal pada
ketakcerdasan sosial yang bersangkutan.

Kecerdasan Musikal: Kecerdasan ini membuat seseorang mampu memahami,
menghayati, dan mengekspresikan nada, irama, dan suara dalam bentuk
musikal yang estetik. Musikus dalam segala bentuknya, termasuk
seniman pada umumnya, tentulah termasuk kaum cerdas musikal.

Kecerdasan Etis-Spiritual: Orang cerdas di bidang ini mampu mengerti
hal ikhwal spiritual. Tidak saja dalam pengertian bahwa ia memahami
dunia spiritual, tapi lebih pada kemampuannya menampilkan sikap dan
praktik hidup yang harmonis dengan nilai-nilai fundamental yang
secara tajam diketahuinya. Hati nuraninya bening, suara batinnya
tajam, dan mata hatinya awas dalam membedakan apa yang baik dari yang
tidak baik, dan membedakan apa yang baik, yang terbaik, dan yang
sempurna. Orang yang unggul di bidang ini pada akhirnya menampilkan
diri sebagai pribadi yang bijak bestari, penuh hikmat, agung, dan
berwibawa.

Menurut Prof. Elliot, semua manusia memiliki ketujuh macam kecerdasan
ini dengan kombinasi kualitas yang berbeda dari orang ke orang.
Dengan demikian mudah dipahami adanya kenyataan yang kita lihat
seperti orang yang goblok ruang tapi cerdas musikal, dosen jenius
matematika tapi sontoloyo dalam mengajar.

Di lain pihak kita juga dapat menjumpai orang multi cerdas: pintar
bergaul, jenius fisika, piawai main biola, luhur budi pekerti, serta
canggih dalam mengajar. Einstein konon
termasuk dalam kategori ini.

Jika kita bandingkan tujuh macam kecerdasan di atas dengan sepuluh
kunci sukses menurut Wareham dan Carnegie, tampaklah bahwa banyak di
antaranya merupakan fungsi dari salah satu kecerdasan tersebut.
Karena itu dapatlah disimpulkan bahwa kecerdasan merupakan suatu
elemen kunci untuk berhasil, karena dengannya kita dimampukan untuk
mengenal teritori permainan, diri kita sendiri, mitra tanding kita,
aturan permainan, serta jebakan-jebakan pertandingan yang lazim.
Olehnya kita juga mampu menyusun strategi permainan yang membawa kita
kepada kemenangan akhir.

Namun tetap perlu kita catat, kecerdasan bukanlah segalanya. Masih ada hal-
hal lain yang bukan termasuk kategori kecerdasan pada daftar Wareham
dan Carnegie.

Petunjuk Meningkatkan Kecerdasan
Sebelum kita lihat beberapa cara untuk meningkatkan kecerdasan yang
tujuh macam tersebut, ada baiknya kita lihat dahulu struktur
kecerdasan tersebut yang terdiri dari dua bagian:

Bagian pertama ialah informasi atau pengetahuan itu sendiri. Ini kita
peroleh melalui pengalaman dan pendidikan.

Bagian kedua ialah mengolah informasi, terdiri dari penalaran,
penilaian, dan kreativitas.

Mudah dipahami, memang sebagian kecerdasan, kita warisi secara
genetis. Warisan semacam ini umumnya kita sebut sebagai bakat. Tetapi
bagian terbesar dari kecerdasan adalah hasil usaha. John Dewey
mengatakan bahwa kecerdasan bukanlah sesuatu yang kita miliki dan tak
berubah selamanya, melainkan kecerdasan adalah suatu proses
pembentukan yang berkesinambungan, dan untuk mempertahankannya
diperlukan semacam kewaspadaan untuk mengamati kejadian-kejadian,
keterbukaan untuk belajar, dan keberanian untuk menyesuaikan diri.

Jadi untuk meningkatkan kecerdasan, kita perlu menambah pengetahuan
dan berlatih memproses pengetahuan itu lewat kegiatan kreatif,
kegiatan menalar, dan kegiatan mengevaluasi atau menilai. Dari
penjelasan yang sederhana ini maka beberapa hal di
bawah ini akan menolong kita untuk meningkatkan kecerdasan kita:

1. Mengadakan evaluasi diri.
Meneliti kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tepatnya menyusun
peringkat kecerdasan kita, yang mana dari yang tujuh tersebut paling
kuat, kedua paling kuat, dan seterusnya.

2. Menetapkan cita-cita atau sasaran hidup.
Cita-cita yang jelas akan membangkitkan semangat dan antusiasme. Cita-
cita yang memikat bagi diri sendiri mampu melahirkan daya juang.
Semangat, antusiasme, dan daya juang adalah tiga serangkai yang
membuat kita produktif belajar dengan demikian kecerdasan kita
diasah. Dari sekian banyak cita-cita, maka salah satunya ialah kita
harus mencita-citakan menjadi orang cerdas dan ingin dikenal orang
sebagi orang cerdas.

3. Membangun suatu kebiasaaan hidup cerdas, umpamanya membaca,
berdiskusi, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.

4. Membangun sikap keterbukaan-kritis.
Sikap terbuka membuat kita mampu menerima ide-ide baru, ilmu-ilmu
baru, dan pengertian-pengertian baru. Tapi jangan terlalu terbuka
supaya kita masih mungkin membuat sintesa dari pertemuan sejumlah ide-
ide yang berlainan. Jadi kita juga harus kritis, artinya mampu
mempertanyakan apa saja yang memasuki alam pikiran kita. Tapi jangan
terlalu kritis yang membuat kita jadi tertutup, kaku, dan merasa
benar sendiri. Yang pas adalah terbuka dan kritis.

5. Membangun suatu sikap belajar positif terhadap apapun yang kita
alami.
Pengalaman, kata Aldous Huxley, bukanlah peristiwa-peristiwa yang
menimpa kita, melainkan apa yang kita lakukan terhadap peristiwa-
peristiwa itu. Hanya dengan sikap belajar positif inilah kita dapat
bertambah cerdas sesudah mengalami suatu peristiwa, yaitu pengalaman
kita jadikan sebagai guru. Pengalaman, katanya, adalah guru terbaik.

6. Membangun sikap yang rendah hati.
Air selalu mengalir ke tempat yang rendah, demikian pula hikmat dan
pengetahuan mengalir menuju hati yang rendah.

Penutup
Saya harap, sesudah membaca artikel ini, Anda sekalian akan bertambah
cerdas. Bila Anda berhasil melihat ketaklengkapandan kekurangan
artikel ini dan sekalian melengkapinya, berarti Anda adalah orang
yang sangat cerdas. Tapi bila Anda tidak merasa dicerdaskan
sedikitpun, itu berarti sayalah yang kurang cerdas, sedikitnya kurang
cerdas dalam hal penalaran dan verbal. Doakanlah supaya saya tambah
cerdas. Dengan berbuat demikian, kecerdasan etis-spiritual Anda akan
ditingkatkan. Artinya upaya membaca artikel ini sama sekali tak sia-
sia.

Sumber: Sukses dan Kecerdasan oleh Jansen H Sinamo - Jansen Sinamo WorkEthos Training Center

Buncis, Alternatif Baru Buat Penderita Diabetes

Sebuah riset yang sekaligus sebagai disertasi doktor seorang mahasiswa pasca sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan bahwa buncis dapat menjadi alternatif baru bagi penderita penyakit diabetes melitus.

Hal itu terungkap dalam ujian disertasi yang disampaikan Yayuk Andayani, mahasiswa Program Studi Biologi Program Pasca Sarjana IPB untuk meraih gelar doktor, kata Kepala Humas, Promosi dan Hubungan Alumni IPB, drh Agus Lelana di Bogor, Rabu.

Pada ujian pada hari Selasa (9/9) dengan Komisi Pembibing Prof drh Reviany Widjadja Kusuma Phd (Ketua) dengan anggota Prof dr Slamet Suyono, Sp.PD, KEMD, Dr Rimbawan dan Dr drh Heru Setijanto, serta penguji Luar Komisi Prof Dr dr Mulyanto (Guru Besar Universitas Mataram) dan Prof dr Ir Dedi Muchhtaddi (Fateta IPB), hasil riset tersebut dipaparkan dengan gamlang.

Menurut Yayuk Andayani, diabetes, merupakan penyakit dengan kadar gula darah tinggi yang menyebabkan penderitanya terpaksa harus hati-hati dalam menerapkan pola makan.

Selama ini para dokter seringkali menganjurkan agar penderita disiplin dalam mengkonsumsi obat, berdiet dan melakukan olah raga serta menjauhi stres.

Diakui bahwa saat ini banyak obat yang beredar di pasaran untuk mengobati diabetes tersebut, namun seringkali harganya mahal karena bahan-bahannya haruslah diimpor.

Namun kini kita penderita diabetes tak perlu khawatir karena ternyata sayur Buncis tebukti mampu mengobati diabetes melitus.

Dalam disertasi penelitiannya bertajuk "Mekanisme Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Buncis Pada Tikus Diabetes Dan Identifikasi Komponen Aktif", Yayuk Andayani menjelaskan dalam risetnya ia melakukan percobaan pada tikus jantan putih berumur 3 bulan dengan perlakuan induksi diabetes.

Tikus tersebut sebelumnya telah diberi ekstrak buncis sehingga 30 menit setelah "dengan sengaja" dibuat menderita diabetes, di mana akhirnya diketahui tekanan gula darah tikus-tikus percobaan kembali normal tanpa mengalami penurunan pada tingkat hipoglikemik(dibawah kadar gula normal).

Hal tersebut, katanya, bisa dipahami sebab dalam buncis mengandung "b-sitosterol" dan "stigmasterol" yang bisa meningkatkan produksi insulin.

Selain itu, sayur berwarna hijau panjang ini dalam 100 gram-nya mempunyai komposisi karbohidrat 7,81%, lemak 0,28%, protein 1,77%, serat kasar 2,07%, dan kadar abu 0,32%.

"Dengan begitu, konsumsi buncis tentunya akan mampu mengontrol kadar gula darah yang tinggi. Sehingga penderita diabetes melitus bisa menjadikan ini sebagai alternatif baru untuk mengobati penyakit yang seringkali banyak memakan korban," katanya.

Bagi dunia kedokteran, kata dia, riset itu bisa menjadi referensi untuk membuat obat diabetes dengan mengekstrak buncis, sehingga obat diabetes akan lebih murah dan mudah didapat dengan banyaknya bahan yang tersedia.

Setelah memaparkan hasil penelitiannya tersebut, Yayuk Andayani dinyatakan sebagai doktor baru yang dilahirkan IPB.
Sumber : Antara

The Power of Kepepet

Judul Buku: The Power of Kepepet:
Cara Tercepat, Terampuh Jadi Entrepreneur! Dijamin!!!
Penulis: Jaya Setiabudi
Ukuran: 15 x 21 cm
Tebal: 144 halaman
Terbit: Desember 2008
ISBN: 978-979-22-4214-0
Penerbit: PT Gramedia Putaka Utama

Semua orang merasakan ketakutan untuk memulai sesuatu, apalagi kalau itu berhubungan dengan modal alias uang. Tak hanya itu, waktu, keahlian, dan pengalaman juga kadang kala menjadi momok bagi seseorang untuk melakukan sesuatu.

Tapi tidak bagi Jaya Setiabudi. "Lebih baik kecil jadi bos, daripada gede jadi kuli." Itulah pesan orangtua yang selalu terngiang di benak Jaya Setiabudi yang akhirnya mendorong dia untuk sungguh-sungguh menjadi seorang entrepreneur, menjadi bos beberapa perusahaan. Pengalaman jatuh bangun menjadi seorang entrepreneur itulah yang dituangkan dalam buku ini. Dia ingin menjawab apa yang selalu dibutuhkan orang-orang ketika hendak menjadi seorang pengusaha. Bagaimana caranya? Berguru pada siapa? Mulai dari mana? Modalnya bagaimana? Urusan tempat bagaimana?

Modal dan motivasi yang paling awal sekaligus paling dahsyat adalah Anda harus menempatkan diri dalam "Kondisi Kepepet". Anda harus menciptakan kondisi tersebut karena kondisi itu akan memacu kreativitas Anda untuk mencari jalan keluar. Tak mengherankan banyak yang mengatakan, "Kepepet merupakan motivasi terampuh, 97 persen orang termotivasi karena kepepet."

Dengan bahasa sehari-hari yang sangat ringan, Jaya menuturkan secara jelas dan terbuka mengenai apa saja yang kita perlukan untuk mengarahkan diri kita menjadi seorang entrepreneur: mulai dari menciptakan kondisi kepepet, membuat hitung-hitungan bila hendak membuka usaha, bagaimana menjalankan usaha itu agar memberikan penghasilan yang memadai, dan yang penting ... jangan overdosis! Anda harus bisa mengukur kekuatan diri. Bila Anda sudah berkeluarga, semua langkah harus dikomunikasikan kepada keluarga karena apa yang Anda lakukan akan sangat mempengaruhi kehidupan Anda sekeluarga.

Jadi, ciptakanlah posisi kepepet, dan "bayangan" pengusaha di tangan Anda.

Cara tercepat...
Terampuh...
Jadi entrepreneur!
Dijamin!!!

Adetri
ade_trimarga@yahoo.com
(//mbs)

Avokad dan Jombang Penangkal Diabetes

Sumber: Kompas, 20 Juni 2001


Tanaman, selain memberi kesegaran, juga ada yang bisa dipakai sebagai obat. Tanaman jenis ini oleh masyarakat Barat, biasa disebut 'herbal' bisa dimakan sebagai sayur, lalapan, atau khusus diolah sebagai obat. Kegunaan tanaman herbal ini tentu saja buat kesehatan tubuh.
Menurut dr Setiawan Dalimartha dari Sentra P3T (Pelayanan Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional), tanaman herbal tersebut bisa diolah sendiri di rumah dan diberikan kepada anggota keluarga yang sedang sakit. Berikut beberapa contoh tanaman yang bisa digunakan untuk mengobati penderita diabetes.
Avokad
Tumbuhan avokad ( Persea gratissima), selain buahnya dapat dikonsumsi, bijinya pun dapat memberikan manfaat bagi para penderita penyakit dibetes melitus. Terdapat dua alternatif resep tradisional dalam membuat ramuan yang mempergunakan biji avokad ini. Resep pertama, menggunakan satu buah biji avokad, yang kemudian dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil. Potongan biji avokad dimasukkan ke panci email Tambahkan air secukupnya sampai semua potongan biji terendam. Rebus sampai airnya berwarna cokelat. Setelah dingin, disaring lalu diminum. Lakukan dua kali sehari.
Resep kedua, pakai satu biji avokad yang baru dikeluarkan dari buahnya, cuci bersih lalu potong tipis Lalu biji dijemur hingga kering. Irisan biji kering direbus dengna tiga gelas air sampai air rebusan menjadi satu gelas. Setelah dingin air disaring lalu diminum. Minum dua kali sehari, masing-masing setengah gelas.
Jombang
Pernahkah Anda mendengar tanaman jombang? Di Jawa, tanaman liar ini disebut taraksakum, sedangkan nama latinnya Tarraxacum officinale. Rasanya manis, pahit, dan dingin. Efek farmakologis tanaman herbal ini antara lain, antibiotik, antiradang, menghilangkan pembekakan, menghilangkan panas, dan racun.
Akar jombang berkhasiat peluruh kencing, menghilangkan panas, penguat lambung, menambah nafsu makan, melancarkan ASI, dan untuk pengobatan diabetes mellitus. Selain itu jombang juga berkhasiat mengobati batu empedu, gangguan kronis organ pencernaan terutama gangguan hati, seperti sakit kuning, radang hati kronis, dan pembesaran hati.
Bagian tanaman yang dipakai adalah seluruh tanaman atau akarnya, baik yang segar maupun yang dikeringkan. Cara pemakaiannya: 15-30 gr bahan tanaman direbus atau ditumbuk. Air perasannya diminum atau sebagai campuran resep. Efek samping yang timbul setelah meminumnya, kadang-kadang terasa mual, muntah, rasa tidak enak di perut dan diare ringan. Di luar negeri sudah dibuat obat patennya berupa tablet dan sirop.


http://www.mekarsari.com/artikel/jombang.php3

Awas! Kurang Minum Bisa Timbulkan Stroke ..!

Oleh: Dr Audrey Luize Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya

DALAM mengonsumsi air minum, kita jarang memedulikan berapa gelas yang seharusnya kita habiskan selama satu hari agar sesuai dengan kebutuhan hidup.
Kita biasanya hanya minum air tatkala merasa haus atau sehabis makan. Padahal, persediaan air yang cukup dalam tubuh sangat dibutuhkan oleh organ-organ dalam menjalankan tugasnya sebagai bagian dari sistem hidup kita. AIR dalam tubuh kita sangat vital perannya dalam proses pencernaan dan metabolisme. Dalam kedua proses ini, air akan mengangkut vitamin-vitamin dan oksigen untuk "memberi makan" sel-sel tubuh kita melalui darah.
Kecuali itu, air bermanfaat pula sebagai pendingin tubuh kita melalui proses perspiration (keringat). Air juga "meminyaki" persendian tulang di seluruh kerangka tubuh kita sehingga kita dapat bergerak dengan leluasa.
Paru-paru kita pun memerlukan air untuk pernapasan. Paru-paru kita harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen dan memompakan karbondioksida keluar. Untuk melakukan pernapasan selama satu hari, paru-paru kita memerlukan satu pint atau 0,586 liter air. Kita bisa membuktikan secara langsung penggunaan air oleh paru-paru ini dengan menyemburkan napas pada kaca.
Organ tubuh kita yang lain yaitu ginjal juga menggunakan air dalam membersihkan asam urine (urine acid) dan urea. Kedua kotoran tubuh ini harus dilarutkan dalam air terlebih dahulu sebelum dibuang bersama air tersebut. Oleh karena itu, apabila di dalam ginjal tak tersedia cukup air, kotoran tubuh tersebut tak dapat dikeluarkan dengan lancar. Akibatnya, kotoran tubuh kita membentuk batu ginjal.
Fungsi lain dari air dalam tubuh kita adalah untuk menurunkan berat badan. Menurut Dr Robertson, Direktur "The Southwest Bariatric Nutrition Center" di Arizona, Amerika Serikat (AS), orang yang ingin mengurangi berat badannya harus banyak minum air. Bila tidak, tubuhnya tak dapat melakukan metabolisme lemak secara baik. "Tubuh juga akan menahan fluid (cairan) sehingga berat tubuh terus meningkat," katanya.
Di samping itu, kurang minum air akan menjadikan kita mengalami berbagai problema di berbagai aspek fisiologi (tubuh). Dr Howard Flaks, seorang ahli bariatric (kegemukan) di Beverly Hills, California, AS, mengatakan, kurang cukup minum air akan membuat kita kelebihan lemak tubuh, pertumbuhan dan kesehatan otot kurang normal, fungsi pencernaan dan organ menjadi kurang efisien, racun (kotoran) bertambah dalam tubuh, dan timbul rasa sakit pada otot dan persendian.
Lebih mengerikan lagi, menurut Prof Dr Benyamin Chandra, ahli ilmu penyakit saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, kekurangan air dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pembuluh darah otak (Cerebro Vascular Disease atau CVD) dengan akibat kelumpuhan bahkan kematian.
Guru besar ini lebih jauh mengungkapkan penelitiannya di kalangan penduduk di Jawa Timur yang mengalami kekurangan air minum. "Kami menemukan bukan saja penyakit batu ginjal, tetapi juga penduduk mengalami shock akibat pengentalan darah," ujarnya.
Awal stroke
• Sementara Prof Dr Frank Yatsu dari Universitas Houston, Texas, AS, mengungkapkan bahwa pengentalan darah yang terjadi akibat kurang minum itu membuat aliran darah menjadi berat.
Dengan demikian, suplai oksigen yang diantarkan ke otak berkurang. Hal ini merupakan awal terjadinya stroke.
Berbagai gangguan pada organ tubuh yang bisa timbul akibat kurang minum air tersebut memang menakutkan. Untuk itu kita perlu berusaha minum cukup air. Akan tetapi, berapa banyakkah air yang perlu kita minum agar sesuai dengan kebutuhan tubuh?
Menurut Dr Howard Flaks, air yang perlu diminum oleh orang sehat sebanyak 8 sampai 10 gelas yang berisi 8 ons air setiap hari. Jumlah ini masih ditambah jika kita banyak melakukan latihan olahraga atau hidup di daerah beriklim panas. Adapun bagi kita yang kelebihan berat badan harus menambah minum sebanyak satu gelas untuk setiap kelebihan berat badan 25 pound (1 pound = 0,373 kilogram) dari berat ideal.
Sementara “International Sport Medicine Institute” di Amerika Serikat menasihatkan, kita harus minum 1,5 ons air per kilogram berat badan jika kita aktif melakukan latihan olahraga (yaitu 10 gelas bertakaran 8 ons air jika kita seberat 43 kilogram), dan 2,4 ons air per kilogram berat badan jika kita seorang atlet (13 sampai 14 gelas bertakaran 8 ons air sehari pada berat badan yang sama). Air sebanyak ini tentu saja tidak kita minum sekaligus, tetapi dibagi secara rata dalam sehari.
Adapun menurut Prof Dr Benyamin Chandra, kita perlu minum dua liter air setiap hari. Setiap derajat meningkatnya suhu udara ditambah setengah liter lagi.
Kita bisa mengikuti salah satu dari tiga nasihat tersebut. Dengan minum air yang cukup sesuai dengan takaran yang telah ditentukan itu, kebutuhan air tubuh kita akan tercukupi. Dengan demikian, kita akan terbebas dari berbagai gangguan pada organ yang mengerikan dan mengancam jiwa itu.*
http://www.kompas.com/kesehatan/news